1. Definisi/Faktor Pendukung
Nama lain: Watermold, skin fungus cotton wool disease [4], winter fungus, winter mortality, winter kill [6]. Etiologi/ penyebab: Saprolegnia.sp, Achyla.sp, Aphanomyces.sp [1], Dichyucus, Pythium [4], Leptolegnia, Leptomitus [5]. Merupakan oomycetes dengan hifa aseptat. Zoosporanya bergerak dengan flagella yang dihasilkan oleh sporangia pada ujung hifa [1]. Suhu rendah berpengaruh terhadap kejadian saprolegniasis [1]. Pada ikan silver perch kejadian berkaitan dengan penanganan yang kasar, kerusakan epidermis, dan penghilangan mucus [4]. Suhu dan oksigen yang rendah, malnutrisi, bahan organic yang tinggi, kualitas telur yang buruk, kepadatan yang tinggi dapat memicu timbulnya penyakit ini [2]
Terdapat miselium berwarna putih abu-abu gelap hingga kecoklatan pada kulit, insang, sirip, atau telur sehingga gagal menetas. Infeksi dapat melanjut menimbulkan nekrosis pada jaringan otot tubuh [1]. Pada stadium awal disamping terdapat area berwarna putih yang bersifat fokal (terlokalisir) di kulit, ekor, dan jaringan lunak di ujung operculum. Disamping itu juga dijumpai adanya hemoragi di abdomen bagian bawah. Pada stadium lanjut, terlihat adanya warna putih seperti kapas pada kulit dan insang [3]. Ikan mengalami letargi, kurang responsive terhadap rangsangan, dan kerap menggosok-gosokkan tubuhnya. Sebelum mati ikan menunjukkan gejala kehilangan keseimbangan [4].
Catatandokterikan.comPencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi faktor predisposisi pada akhir musim panas dimana suhu mulai turun. DIpastikan juga ikan bebas dari ektoparasit, melakukan pengurangan pakan, mengurangi bahan organic dan kepadatan [3]. Pengendalian dilakukan dengan menaikkan atau mempertahankan suhu diatas 28oC. Penggantian air sebaiknya sering dilakukan [2].
Sumber: [2], [3], [4] Sumber: [2].Referensi
[1] Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
[2] Maskur, Mukti Sri Hastuti, Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti, M. Nurzain, Dewi Retno Murdati, Andi Rahman, Trinita Debataraja Simamora. 2012. Buku Saku Pengendalian Penyakit Ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
[3]
[4] Lio-Po. G.D. dan Inui, Y. 2014. Health Management in Aquaculture Second Edition. Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department.
[5] Bailey,T.A. 1994. 4.2.2. Saprolegniasis. AFS Fish Health Section
[6] Tucker, C.S dan Hagreaves,J.A. 2004. Biology and Culture of Channel Catfish. Elesevier
0 komentar:
Posting Komentar