1. Definisi
Koi herpesvirus (KHV) berdiameter 170–230 nm, beramplop, genom berupa utas ganda (DNA) dan termasuk famili Herpesviridae. Analisa dengan mikroskop elektron pada sel epitel insang menunjukkan partikel mirip herpesvirus cyprini, sehingga disebut sebagai Cyprinid herpesvirus 3 (CyHV-3).
2. Gejala Klinis
Gejala kerusakan pada insang dan kulit. Ikan yang terinfeksi diawali dengan gejala lesu, anoreksia, berenang secara acak, dan peningkatan pergerakan respirasi. Kerusakan yang terjadi berikutnya ditandai dengan lesi epidermal atau kerusakan pada kulit, nekrosis insang meluas dan membengkak, dari analisa histologi terlihat kerusakan besar pada ginjal anterior. Pada banyak kasus akut dan perakut, tingginya kematian sangat dipengaruhi oleh suhu, kerentanan penyakit KHV terutama pada suhu air 15-28 °C.
Penyebab adanya penyakit ini karena suhu yang tidak optimal, konsep biosukuriti yang tidak baik, biofiltrasi dan media biofilter tidak dibersihkan dan higenitas pembudidaya yang kurang terlaksana.
4. Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan terhadap infeksi KHV adalah dengan pemeriksaan KHV secara dini. Para peneliti juga mencoba mengembangkan spesies ikan mas baru yang resisten terhadap KHV. Kontrol dari penyakit ini salah satunya adalah dengan meningkatkan suhu hingga 30oC, namun hal ini dapat meningkatkan infeksi bacterial dan parasite. Vaksinasi mampu memberikan kesembuhan 80-95% . Vaksin hidup biasa digunakan untuk melindungi ikan pada uji tantang. Vaksin mampu menginduksi antibody dan perlindungannya mencapai 8 bulan. Di Jepang, pemberian vaksin berbasis liposome dengan KHV yang tidak aktif dapat melindungi ikan mas dalam melawan KHV. Virus ini tidak mampu bertahan dalam iodophor 200mg/L selama 1 menit dan benzalkonium Cl 60mg/L, 30% etil alcohol selama 20 menit. Manajemen biosekuriti dapat diterapkan seperti karantina, disinfeksi alat, telur, mengurangi faktor stres, serta membasmi ikan yang mati.
Virus KHV merupakan virus yang mampu hidup secara laten pada inang dan aktif kembali jika terdapat faktor pemicu. Sehingga populasi yang pernah terpapar belum tentu aman dari KHV sebab diyakini virus tersebut masih ada dalam tubuh ikan. Ikan-ikan yang mati dari kasus ini sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur bersama disinfektan. Sedangkan populasi ikan yang tersisa sebaiknya dilakukan pemanenan untuk kepentingan ekonomis. Kolam yang terpapar dikeringkan selama satu minggu sebelum penanaman kembali. Sangat disarankan penanaman dengan jenis lain untuk memutus rantai virus KHV.
0 komentar:
Posting Komentar