Rabu, 12 April 2023

Dactylogyrosis

 1. Definisi/Faktor Pendukung

Parasit Dactylogyrus.sp, Cychlidogyrus.sp, Quadricanthus.sp [2]. Termasuk ordo dactylogydae family diplectanidae [3]. Trematoda jenis monogenean, berbentuk pipih, bagian ujungnya dilengkapi alat yang berfungsi sebagai pengait dan alat penghisap darah [1]. Memiliki dua titik mata dan pada ujung kepalanya terdapat 4 buah tonjolan [2]. Memiliki alat penghisap (sucker) dan panjang 0,5-1mm [3]. Parasit ini bersifat ovipar [4]. Haptor atau alat pengait memiliki  sepasang kait dengan satu baris kutikula dan 16 kait utama, dan sepasang kait kecil. Bagian posterior, aat penghisap (ophistapor) memiliki 1-2 kait besar dan 14 kait marginal di bagian posterior [7]. Faktor pendukung dari parasut ini yaitu Kepadatan yang tinggi [5].

 2. Gejala Klinis

Dactylogyrus.sp lebih senang menyerang bagian insang [1]. Warna tubuh pucat, nafsu makan menurun, frekuensi pernafasan meningkat, lendir berlebih, berkumpul dekat dengan saluran masuk air, insang pucat dan membengkak [2]. Ikan tampak menggosok-gosokkan tubuhnya ke dasar kolam atau benda keras lainnya [3]. Bagian operculum akan terbuka lebih lebar [8]. Kematian biasanya disebabkan oleh pembusukan insang dan kulit [9] 

3. Pencegahan dan Pengendalian

Pencegahan dilakukan dengan manajemen kepadatan yang optimum dan pemberian pakan yang sesuai [5]. Pencegahan diupayakan dengan menstabilkan suhu air >29oC. kadar bahan organic berlebih sebaiknya dikurangi disertai penggantian air [2]. Pengobatan pada cacing insang relative lebih sulit sebab lebih resisten dan dipersulit oleh insang yang memiliki mekanisme perlindungan terhadap paparan obat [6]. Eradikasi ikan pembawa dari kolam dapat dilakukan, namun strategi terbaik untuk keramba di perairan umum adalah melakukan strategi manajemen yang baik [8]

Referensi

[1] Afrianto, E. dan Liviawaty, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

[2] Maskur, Mukti Sri Hastuti, Taukhid, Angela Mariana Lusiastuti, M. Nurzain, Dewi Retno Murdati, Andi Rahman, Trinita Debataraja Simamora. 2012. Buku Saku Pengendalian Penyakit Ikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

[3] Afrianto, E., Evi Liviawaty, Zafran Jamaris, Hendi. 2015. Penyakit Ikan. Penebar Swadaya: Jakarta Timur

[4] Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

[5] Lio-Po. G.D. dan Inui, Y. 2014. Health Management in Aquaculture Second Edition. Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department.

[6] Noga, E.J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Wiley-Blackwell: Iowa

[7] Gusrina. 2008.  Budidaya Ikan Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

[8] Woo, P.T.K dan Bruno, D.W. 2014. Disease and Disorder of Finfish in cage Culture 2nd Edition. CABI International

[9] Aquaculture Fisheries Division.2009. Good Aquaculture Series 4. Agriculture. Fisheries and Conservation Department

0 komentar:

Posting Komentar